Minggu, 23 Maret 2008

Instalasi Windows XP

Cara Menginstal Windows XP


Yang harus diperhatikan dalam menginstal/menginstal ulang windows xp :

1.

Siapkan Cd Instal Windows XP yang bootable (cd windows xp yang bisa booting/bootable).

*

Jika Cd windows xp tidak bootable maka anda terlebih dahulu harus menginstal windows 98, lalu baru menginstal windows xp biasa (seperti menginstal program)
*

Ingat dan catat serial numbernya.

2.

Yang pasti computer anda ada cd roomnya, he..he…he….
3.

Backup data/documents apa saja yang menurut anda penting yang ada didalam drive C ke drive lainnya misal ke drive D.
*

Karena semua data/program yang ada didalam drive C semuanya akan hilang, kecuali anda merepair/memperbaiki maka data/program yang ada di drive C tidak akan hilang
4.

Siapkan Cd driver yang dibutuhkan oleh computer anda, seperti driver motherboat, sound, dan driver VGA card
5.

Jika anda perokok siapkan rokok terlebih dahulu supaya tidak bosen, karena instalasi memakan waktu kurang lebih setengah jam (tergantung kecepatan computer anda)
6.

Jika anda belum Sholat, lebih baik Sholat dulu karena biasanya kalau didepan computer orang akan lupa segalanya, dan jangan lupa berdo’a supaya proses instalasi ini berjalan seperti yang anda inginkan…..amin.



Proses Instalasi :

1.

Masukan CD installer Windows Xp kedalam Cd room anda.
2.

Restar computer.
3.

pilih booting awal ke Cd room

*

Untuk mengganti booting awal ke cd room anda bisa masuk ke bios dengan cara restart computer lalu tunggu tulisan Pres Del to enter setup, dan anda harus menekan tombol Del yang ada di keyboard. Otomatis tampilan layar monitor akan menuju bios biasanya warna biru, kemudian anda cari sub menu yang memanagement booting (biasanya sub menu advance bios feature-boot sequence).
*

Jika Motherboat anda keluaran terbaru untuk mengganti booting awal ke cd room anda cukup menekan tombol F8 atau F10 atau F11, tentunya setelah anda restart.
*

Jika anda masih belum mengerti tanyakan pada teman anda yang menurut anda mengetahui sedikit banyak tentang cara mengganti booting awal ke cd room.
*

Dan jika teman anda pun gak ada yang mengerti, sebaiknya tutup artikel ini, lalu anda cuci kaki dan gosok gigi kemudian tidur saja.

4.

Setelah proses booting berhasil kemudian ada tulisan pres any key to boot from cd, maka anda harus menekan salah satu tombol di keyboard anda (misal tekan enter), setelah itu layar computer otomatis menjadi warna biru.
5.

Anda akan berada pada layar window setup (tulisan window setup berada dipojok kiri atas), tunggu


6.

kemudian muncul layar window xp proses setup (tulisan ini juga berada pada pojok kiri atas).dilayar ini anda akan dihadaokan pada pilihan seperti :

*

To setup window xp press ENTER
*

To repair winows xp installing using recovery……, press R
*

To quit setup……… press F3

Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu anda tekan ENTER

7.

Lalu anada dihadapkan pada layar window xp licenci agreement
*

Pada layar ini anda pilih/tekan F8
8.

Kemudian anda dihadapkan lagi pada layar windowxp process setup, dilayar ini terdapat juga pilihan-pilihan seperti :

*

To repair, press R
*

To continue , press ESC (escape)

Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang kedua yaitu anda tekan ESC.

9.

Kemudian anda dihadapkan lagi pada pilihan-pilihan, seperti :

*

To setup, press ENTER
*

To create……., Press C
*

To delete……., Press D

Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu anda tekan ENTER

10.

Kemudian anda juga akan dihadapkan kembali pada pilihan-pilihan, seperti :

*

To Continue, Press C
*

To Select Different….., Press ESC

Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu anda tekan C

11.

Lalu ada pilihan-pilihan lagi, seperti :

*

..........NTFS (Quick)
*

……..FAT (Quick)
*

……..NTFS
*

……..FAT
*

……...Confert to NTFS/FAT
*

……..Leave No Change.

Pada pilihan-pilihan tersebut terserah anda mau pilih yang mana tergantung anda apakah mau memakai system NTFS atau sytem FAT

Tetapi penulis biasanya memakai sytem FAT, karena FAT bisa dibaca pada System Windows 98.

Jadi pada pilihan tersebut diatas, pilih pilihan ke dua yaitu memakai System FAT. Tuliasan Quick berarti saat anda memformat Drive C tersebut Prosesnya Cepat.

12.

Kemudian anda dahadapkan lagi pada pilihan-pilihan seperti :

*

To Format, Press F
*

To Select..., Press ESC

pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu anda tekan F

13.

Lalu tekan ENTER, ENTER……
14.

Anda tunggu Proses tersebut.
15.

Nanti pada saat kurang lebih pada menit ke 33 akan muncul windows baru yaitu system meminta Serial Number, Waktu dan Area/Zona (pada saat memilih area/zona pilih GMT+7 yaitu area Jakarta)…..next
16.

Tunggu Proses Instalasi……….
17.

Pada Saat Komputer Restart anda jangan menekan apa-apa sampai proses instalasi tersebut selesai.
18.

Setelah proses instalasi selesai, kemudian anda install Drivernya

PENGENALAN KABEL CROSS & STRAIGHT

Pengenalan Kabel Cross dan Kabel Straight
Kabel Cross

Kabel cross adalah salah satu kabel yang digunakan untuk :

1. Menghubungkan PC dengan PC secara langsung



2. Menhubungkan device dengan device, contoh hub dengan hub yang tidak mempunyai port Uplink / MDI/X




Kabel Cross mempunyai urutan yang saling menyilang di kedua konektornya, seperti terlihat pada gambar di bawah ini,




Dimana hubungan antar konektor yang satu dengan lainya mempunyai hubungan PIN yang berbeda, sebagai ilustrasi PIN 1 pada Konector 1 dihubungkan dengan PIN 3 pada conector ke 2, PIN 2 pada conector 1 dihubungkan dengan PIN 6 pada Konector ke 2 dan seterusnya seperti terlihat pada gambar di atas..


Kabel Straight
Adalah kabel yang di gunakan untuk menghubungkan PC dengan Hub/Swicth ,



Kabel straight mempunyai urutan warna yang sama pada masing-masing konektor yang terhubung. standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :



Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme

Pair#2 is connected to pins 1 and 2 like this:
Pin 1 wire color: white/orange
Pin 2 wire color: Orange
Pair#3 is connected to pins 3 and 6 like this:
Pin 3 wire color: white/green
Pin 6 wire color: green
Pair#1
Pin 4 wire color: Blue
Pin 5 wire color: white/blue
Pair#4
Pin 7 wire color: white/brown
Pin 8 wire color Brown


Dasar Koneksi untuk UTP kabel Straigth


b. Crimping kabel UTP (Twisted-Pair)

1. Potonglah ujung kabel sehingga rata, lalu sobek jaket pelindung luarnya (sepanjang 2 cm), Gunakan pisau atau sebuah cutter khusus :

2. Pisahkan dan kelompokkan empat pasang anak kabel yang ada. Setiap Kabel berwarna hendaknya dipasangkan dengan kabel putih bersangkutan.
3. Susun kabel-kabel berdasarkan warna mulai dari sebelah kiri ke kanan, untuk membuat cable straitgh.

1.Putih orange, 2.Orange, 3.Putih hijau, 4.Biru. 5.Putih biru, 6.Hijau, 7.Putih coklat, 8.Coklat.

4. Setelah kabel diurutkan, lalu ratakan ujung kabel hingga semua ujung kabel rata.
5. Masukan kabel yang telah diratakan ke konektor RJ-45 dengan posisi penjepit menghadap kebelakang , seperti gambar di bawah ini :

6. Setelah kabel tersusun ke konektor, langkah selanjutnya adalah memasukan kabel beserta konektor RJ-45 ke Crimping Tool dan tekan hingga semua kabel terjepit pin.
7. Langkah selanjutnya adalah mengecek apakah kabel yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik. Gunakan Kabel tester untuk memeriksa setiap Pin yang ada .

Masukan Kedua ujung konektor pada kabel tester, apabila ke dua ujung memberikan sinyal led secara berurutan maka kabel yang telah dibuat berjalan dengan baik, Dan apabila salah satu ujung menampilkan sinyal led yang tidak berurutan maka kabel yang dibuat tidak berjalan dengan baik, selanjutnya untuk ujung kabel yang menampilkan sinyal led yang tidak berurutan harus dipotong dan dibuat ulang Crimping RJ-45nya.

ATASI VIRUS

Cara Mengatasi Virus
Bagian 3: Langkah-langkah Mengatasi Virus
Bagian ini tidak membahas langkah-langkah praktis untuk menangani virus-virus yang biasa dijumpai, karena sebenarnya setiap virus memiliki cara kerja, strategi penyerangan, tingkat serangan dan teknik removal (cara mengatasi) sendiri-sendiri. Dengan penyajian seperti berikut ini diharapkan dapat dipahami konsep-konsep bagaimana mengatasi virus, sehingga dapat diterapkan untuk bermacam-macam virus yang pokok strateginya sama. Dilihat dari cara kerja virusnya, sebenarnya masih banyak jenis virus yang tidak mempan dengan cara-cara yang dijelaskan di sini, karena memang cara kerjanya sama sekali berbeda. Apa yang dibahas di sini adalah cara-cara umum untuk mengatasi jenis virus yang mudah dibuat dan selama ini banyak beredar di Indonesia, menembus hingga ke daerah pelosok yang tidak memiliki jaringan internet. Virus-virus semacam ini tidak sulit dibuat bagi programmer yang kemampuannya sedikit di atas programmer rata-rata.
Untuk jenis virus yang dijelaskan di atas, langkah-langkah umum untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:

1. Hentikan proses yang mencurigakan
Sebagian besar proses dalam daftar proses adalah proses yang dijalankan sistem (Windows) atau program yang memang sengaja kita jalankan. Jika kita terlanjur membunuh proses yang merupakan bagian dari sistem, kadang-kadang komputer akan shutdown sendiri dengan pemberitahuan dan hitungan mundur sebelumnya. Kadang-kadang proses virus begitu mudah dikenali karena menggunakan nama yang ganjil (misal “sempalong” atau “eksplorasi” pada virus Brontok). Tetapi tidak jarang proses virus menggunakan nama yang sekilas tampak familiar, sehingga user menyangka proses tersebut adalah proses dari sistem operasi, tetapi sebenarnya sama sekali berbeda dengan nama-nama yang digunakan oleh sistem, misal: lExplorer (LEXPLORER, bukan iexplorer, dengan huruf “i” besar). Bahkan banyak juga yang menggunakan nama sama persis dengan nama proses yang dijalankan oleh sistem, sehingga kita tidak dapat membedakan proses virus dan proses sistem hanya berdasarkan namanya.
Nama-nama bawaan Windows sendiri yang umum di antaranya adalah “SVCHOST.EXE”, “SPOOLSV.EXE”, “SERVICES.EXE”, “WINLOGON.EXE”, “LSASS.EXE”, “CRSS.EXE”, “EXPLORER”, “System”, “System Idle Process”. Nama-nama ini biasanya selalu ada, meskipun komputer tidak sedang menjalankan program satu pun. Kadang-kadang virus juga menggunakan nama-nama ini supaya tidak di-stop oleh user. Kecuali “SVCHOST.EXE”, umumnya nama proses bawaan sistem tidak kembar. Jika misalnya ada dua proses yang namanya sama-sama “SERVICES.EXE”, mungkin salah satunya adalah proses yang dijalankan oleh virus.
Jika kita melihat daftar proses lewat Command Prompt dengan memanggil program “TASKLIST.EXE”, kita juga dapat melihat Process ID (PID) dari masing-masing proses. Pada Windows Task Manager, PID tidak ditampilkan. Jika kebetulan ada beberapa proses yang namanya sama dan sebagian dari proses tersebut adalah proses virus, maka saya akan lebih mungkin mencurigai proses yang PID nya lebih besar sebagai virus, dengan berdasarkan asumsi dan logika bahwa PID diberikan secara unik dan urut, dan proses virus tentu dijalankan setelah sebagian proses sistem dijalankan.
2. Hapus/ubah nama file yang dicurigai sebagai virus
Kita dapat menghapus file yang mencurigakan yang berada di sistem (di folder bawaan Windows) jika kita yakin tidak akan menimbulkan masalah yang lebih serius. Tetapi jika tidak yakin akan hal ini, lebih baik file tersebut cukup diubah nama atau ekstensinya saja, misal “Sempalong.exe” diubah menjadi “Sempalonk.exe” atau “Sempalong.ex_”.
Masalah yang mungkin timbul:
• File yang mencurigakan tidak ditemukan
Virus yang dirancang dengan baik tentu saja tidak mudah ditemukan, karena mungkin menerapkan salah satu atau perpaduan dari beberapa trik berikut:
1) atribut file virus tersebut dibuat hidden
® Ubah setting Folder Options agar file hidden tetap ditampilkan.
® Jika pencarian file dilakukan menggunakan fasilitas Search, pastikan pilihan “Search system folders”, “Search hidden files and folders” dan “Search subfolders” pada menu “More advanced options” diaktifkan (dicentang).
® Jika pencarian file dilakukan dengan perintah “DIR” melalui Command Prompt, gunakan parameter “/AH” untuk menampilkan file hidden.
® Bila perlu, non-aktifkan atribut hidden pada semua file di folder tertentu dengan mengetikkan “ATTRIB –r –h –s *.*” pada Command Prompt.
2) setting Folder Options diatur agar file hidden tidak terlihat (setting default bawaan Windows memang tidak memperlihatkan file hidden)
® Ubah setting Folder Options.
3) menu Folder Options pada Windows Explorer dihilangkan
® Munculkan kembali menu Folder Options.
4) file virus menggunakan ekstensi selain “.EXE”
Perlu diketahui bahwa virus semacam ini tidak selalu berekstensi “.EXE”. Bisa jadi kita hanya mencari file “*.EXE” untuk menemukan virus tersebut, sedangkan virus tersebut menggunakan ekstensi lain yang sama efektifnya bagi virus, misalnya ekstensi “.COM” (MS DOS Application), “.PIF” (Shortcut to MSDOS Program), “.SCR” (Screen Saver), “.BAT” (MS-DOS Batch File), “.LNK (Shortcut)”,
• File yang mencurigakan tidak dapat dihapus/di-rename
Hal ini dapat terjadi jika file tersebut adalah file program yang sedang dijalankan. Jika ini terjadi, hentikan dulu proses yang berasal dari file program tersebut.
• Kita terkecoh karena menyangka file tersebut bukan virus
File virus bisa saja berwajah dokumen, ketikan teks notepad, atau bahkan folder. Ingat bahwa setiap program memiliki ikon sendiri-sendiri. Hal ini berarti pembuat program memang mempunyai kebebasan penuh dalam menentukan ikon dari program yang dibuatnya, sebebas virus Brontok memilih ikon/gambar folder.
Virus bisa saja tampil dalam berbagai nama, wajah/ikon, tipe, ukuran, maupun tanggal lahir. Keempat sifat file ini memang dapat digunakan untuk mempermudah pencarian file, tetapi juga sangat memudahkan virus menyamarkan diri. Satu-satunya pedoman yang aman adalah ekstensi file (misal “.EXE”, “.COM”, atau “.SCR”). Ekstensi file berbeda dengan tipe file (misal “Microsoft Word Document”, “Text Document”, “File Folder”). Tipe yang ditampilkan di Windows Explorer dapat dimanipulasi dengan mudah oleh virus sehingga memungkinkan beberapa ekstensi file memiliki nama tipe yang sama.
3. Lumpuhkan pemicu aktifnya virus
Periksa celah-celah yang memungkinkan aktifnya virus, kemudian hapus atau kembalikan seperti seharusnya, jika dijumpai manipulasi yang merugikan.
4. Hapus file duplikat virus
Jika virus di sistem (di drive C:) sudah bersih, cari juga di folder data dan di drive lain. Hapus semua file yang diyakini sebagai virus.
5. Pulihkan sistem
Kembalikan setting registry yang telah dimanipulasi virus untuk memperlancar aksinya, misalnya: aktifkan kembali REGEDIT, munculkan kembali menu Folder Options, konfigurasi Folder Options yang memudahkan user mengenali karakteristik file, dan sebagainya.